Poto/ist
Bandung, jalosi.net - Sesuai dengan fitrahnya setiap manusia seiring dengan pertambahan umurnya pasti beranjak semakin tua. Salah satu indikator penuaan adalah berubahnya kulit, misalnya menjadi keriput sehingga wajah muda mulai memudar kecantikannya. Tentu ada orang yang menerimanya dengan pasrah sebagai sesuatu yang harus diterima apa adanya, tetapi ada sebagian yang mulai merasa gelisah penuh kehawatiran. Tentu semua dengan alasan dan argumennya masing – masing, meskipun pada dasarnya mereka menyadari bahwa pertambahan usia akan merubah struktur pada kulit. Kulit yang tadinya elastis, kenyal dan bercahaya menjadi keriput, kusam dan tidak menarik lagi. Tentu menjadi masalah krusial bagi sebagian orang. Oleh karena itu tidak sedikit orang yang berupaya untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulitnya agar tampak tetap sehat dan menarik. Bukan ingin tetap awet muda, tetapi menunda laju penuaan dini yang mungkin terjadi.
Untuk mengetahui lebih jauh masalah ini, media meminta pandangan Pemerhati Kecantikan Kulit Dede Farhan Aulawi yang ditemui di kediamannya di Bandung, Rabu (13/5/2020). Menurut Dede ada faktor – faktor yang mempengaruhi kerusakan kulit, yaitu faktor instrinsik (dalam) dan faktor ekstrinsik (luar). Faktor instrinsik merupakan faktor penuaan alami dari dalam, sedangkan faktor ekstrinsik merupakan penuaan karena faktor luar, misalnya akibat pengaruh sinar matahari atau UV. Oleh karena itu banyak orang yang berusaha untuk mencegah, menghambat atau memperbaiki kulit yang sudah mulai berubah akibat bertambahnya usia tersebut, "ujar Dede.
Selanjutnya Dede juga menambahkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan banyak orang untuk merawat dan memperbaiki kulitnya tersebut, dijawab dengan yang disebut Skin Rejuvenation atau peremajaan kulit yang merupakan cara untuk mengembalikan kulit agar tampak lebih baik dan menarik. Tekniknya ada beberapa metode yang sering dilakukan, tergantung pada pilihan masing – masing, mulai dari peremajaan harian dengan menggunakan krim perawatan wajah, peremajaan secara kimiawi atau chemical peeling, hingga cara mekanis atau yang disebut mikrodermabrasi.
Chemical peeling merupakan proses pengelupasan kulit dengan cairan kimia untuk membantu mengangkat sel kulit mati, sehingga medorong regenerasi sel kulit baru agar kulit tampak lebih cerah, terasa halus dan noda hitam pun memudar. Jenis cairan peeling yang digunakan memiliki konsentarsi yang berbeda, tergantung pada jenis dan kondisi kulit masing – masing orang. Ada cairan dengan konsentrasi ringan, sedang dan dalam.
Ada juga dengan metode Mikrodermabrasi, yaitu perawatan kulit untuk mengangkat kulit lapisan luar atau epidermis, untuk merangsang pertumbuhan sel kulit baru dan kolagen, serta memperlancar peredaran darah. Tujuannya untuk mencerahkan dan menghaluskan kulit, menghilangkan flek serta mengecilkan pori-pori.
Kemudia ada juga yang menggunakan Radio frekuensi, yaitu perawatan yang menggunakan energi panas yang dihantarkan ke lapisan kulit bagian dalam, sehingga merangsang produksi kolagen, membuat kulit tampak lebih bercahaya dan kenyal serta bertujuan menghancurkan lemak dan mengatasi penurunan kulit (sagging). Sementara untuk mengisi garis halus atau lipatan menggunakan Filler zat asam hialuronat, kolagen maupun lemak autologous yang berasal dari tubuh. Filler bekerja memperbaiki kontur wajah serta menambah volume pada bagian tertentu, misalnya pada bibir. Metode ini dapat menyamarkan keriput, kantung mata, hingga memperbaiki bentuk wajah menjadi lebih ideal.
Ada juga yang memilih metode Suntik botox untuk menyamarkan keriput serta mengecilkan otot rahang agar kulit tampak lebih kenyal dan kencang. Jika diperhatikan, kulit juga akan tampak lebih tirus dari sebelumnya, sehingga mempercantik penampilan. Tidak puas dengan metode tersebut, ada juga yang memilih penggunaan Laser untuk merangsang bagian kulit terdalam agar meproduksi kolagen serta meregenerasi kulit. Efeknya dapat menyamarkan noda hitam, mencerahkan, mengenyalkan, dan mengencangkan kulit, serta menyamarkan bekas luka.
Terakhir ada yang memilih metode Skin needling atau Dermaroller yang menggunakan alat berupa roller dengan ratusan jarum kecil yang menempel. Roller dijalankan di atas kulit untuk merusak jaringan kulit mati agar segera terbentuk kulit yang baru. Ukuran jarum yang digunakan tergantung kedalaman bekas luka yang ada pada wajah. Semakin dalam bopeng, maka semakin panjang pula jarum yang akan digunakan agar hasilnya maksimal.
“Itulah beberapa jenis metode peremajaan kulit yang banyak dikenal masyarakat saat ini. Sementara dari dalam banyak terkait dengan asupan gizi dari makanan yang kita makan, misalnya sayuran. Salah satu contoh sayuran yang baik untuk kesehatan kulit adalah wortel, karena menjadi sumber utama beta karoten, turunan vitamin A yang berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin A merupakan salah satu nutrisi yang paling penting bagi kesehatan kulit. Wortel juga mengandung vitamin C yang penting untuk memperbaiki kondisi kulit, "pungkas Dede menutup perbincangan ringan di sore hari sambil menunggu buka puasa. (R/ist/dfa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar