Itera Lampung Siap Wujudkan Lingkungan Hayati

Lampung: Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang berdomisili di Lampung, nampaknya akan mewujudkan program lingkungan Hayati yang dipenuhi oleh beragam tumbuhan pohon.

Program tersebut terkemuka dipublik saat Memperingati hari hutan iternasional, Institut Teknologi Sumatera(Itera) meresmikan Arboretum Itera di Lingkungan Kampus itu. Peresmian ini seiring rencana Itera membangun kebon raya.

Wakil Rektor II Bidang non akademik Itera, Sukrasno mengatakan nantinya Arboretum itu sendiri akan diisi berbagai macam pepohonan dan hayati. Dengan luas 2 hektar, di tempat ini akan diisi tidak kurang dari 43 koleksi tanaman langka nasional.

"Arboretum ini menjadi bagian dari kebun raya lampung. Saat ini baru launchingnya, sambil kita isi sedikit demi sedikit tanaman dan pohon yang langka," jelas dia, Selasa (21/3/2017) di Lingkungan Kampus itera.

sementara Sutono, Sekda Provinsi Lampung mengatakan Jika rencana itera terealisasi maka Lampung akan memiliki kebon raya terbesar di indonesia sebab luas lahannya sendiri mencapai 150 hektar, sementara kebun raya bogor hanya kisaran 100 hektar.

"Arboretum merupakan bagian dari kebun raya bogor. Untuk itu pemprov mendukung langkah ini, sudah kita ajukan menteri kehutanan," ujar dia dilokasi yang sama.

Nantinya dengan adanya kebon raya Lampung maka Masyarakat Lampung maupun di Luar Lampung dapat menjadikan Kebon Raya ini sebagai Edukasi dan tentunya akan menjadi kebanggan warga Sai bumi ruwa jurai.

"lampung akan menjadi kebanggaan kita jika ada kebun ditengah kota, kebun raya bogor saja banyak orang yang tahu walaupun belum banyak yang kesana. Nantinya juga ini menjadikan edukasi bagi masyarakat, Saya menyambut hal ini dengan positif," tambahnya.

Dia menambahkan, Beberapa tanaman langka yang jarang ditemui nantinya akan berada di kebun raya ini yang berasal dari pulau kalimantan, irian, seperti kelapa aren, ada juga pohon Cendana yang memiliki wangi khas.

"Untuk Arboretum 1 setengah tahun lagi terealisasi, sementara kebun raya bogor sekitar 3-4 tahun lagi. Untuk itu kami meminta komponen masyarakat bantuan dan doanya, kalau memiliki tanaman langka dapat diberikan ke sini," tandasnya.(R/jalosi)