Sisi Positif Lechia Gdansk, Klub Egy Maulana Vikri - Jalosi.net | Jalur Otoritas Informasi

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 11 Maret 2018

Sisi Positif Lechia Gdansk, Klub Egy Maulana Vikri



Lechia Gdansk | Ist

Jalosi.net - Hanya karena jarang tampil di kompetisi Eropa, bukan berarti Lechia Gdansk adalah tim yang buruk. Mereka punya potensi, apalagi bila menilik dari beberapa aspek yang ada di dalam tim tersebut.


Di musim 2017/2018 ini, mereka masih berjuang. Sampai sekira pekan ke-26, Lechia Gdansk berada di peringkat ke-12. Posisi ke-12 ini, terkhusus di Liga Utama Polandia, memang bukan posisi yang aman.


Ekstraklasa Memiliki Sistem yang Unik

Di liga ini, babak kualifikasi dibagi menjadi dua: kualifikasi zona perebutan gelar juara dan kualifikasi zona degradasi. Peringkat satu sampai delapan akan ikut kualifikasi zona perebutan gelar juara, sedangkan peringkat sembilan sampai 16 akan ikut kualifikasi zona degradasi.

Jadi, di Liga Utama Polandia ini, agar tim berada di posisi aman untuk tampil di musim selanjutnya, minimal dia harus berada di posisi kedelapan. Maka, posisi Lechia Gdansk di peringkat ke-12 ini adalah peringkat yang benar-benar tidak aman


Sejak berdiri pada 1945, klub yang bermarkas di Stadion Energa Gdansk ini sama sekali belum pernah meraih gelar juara Ekstraklasa (kompetisi level tertinggi Polandia). Posisi terbaik mereka di Ekstraklasa hanyalah menduduki peringkat ketiga pada 1956 silam.

Prestasi terbaik yang pernah didapat oleh Lechia Gdansk adalah menjadi juara Piala Liga Polandia dan merengkuh gelar Piala Super Polandia pada 1983 silam. Mereka juga pernah menjadi finalis Piala Liga pada 1955, serta menjadi semifinalis Piala Liga pada 2010 dan 2011.

Selain gelar dan pencapaian tersebut, belum ada catatan monumental yang ditorehkan oleh Lechia Gdansk di kompetisi sepak bola Polandia. Di kompetisi Eropa, mereka juga hanya pernah tampil di babak pertama UEFA Cup Winners' Cup pada musim 1983/1984 silam, sebelum akhirnya ditaklukkan oleh Juventus.

Sekilas, memang klub ini belum memiliki prestasi yang mentereng. Namun, Lechia Gdansk justru memiliki hal-hal positif lain, apalagi bagi para pemain muda macam Egy Maulana Vikri yang berniat memulai karier dari klub ini.


Tim Penghasil Talenta Muda yang Bersinar

Sebagai tim, Lechia Gdansk bersahabat dengan pemain-pemain muda. Memang, tim utama mereka masih jarang mencatatkan prestasi yang cukup sensasional. Perjalanan di kompetisi sepak bola Polandia pun lebih banyak dihiasi oleh naik turun divisi, sampai akhirnya mereka memantapkan tempat di divisi utama sejak 2008.

Namun, hal sebaliknya justru ditunjukkan oleh tim muda Lechia Gdansk. Sejak 1957 silam, tim muda sudah terbiasa menduduki peringkat atas kompetisi sepak bola usia muda Polandia, baik itu U-19 maupun U-17. Pada 1993, 1995, 2004, dan 2012, tim U-17 Lechia Gdansk sukses menjadi kampiun, menyamai raihan tim U-19 yang pernah menjadi juara pada 1957.

Melihat rekam jejak tim yang cenderung berhasil membentuk pemain-pemain mudanya, Egy pun punya peluang untuk menjadi salah satu pemain yang bakal dibentuk, walaupun ia bermain di tim utama.


Hal ini ditambah dengan raihan-raihan apik lain, seperti menjadi runner up kompetisi U-19 pada 1990 dan 1993, meraih tempat ketiga kompetisi U-19 pada 1991 dan 2000, serta menjadi runner up kompetisi U-17 pada 2008. Melihat capaian yang didapat tim mudanya ini, tak heran bila Lechia Gdansk menjadi salah satu penghasil bakat terbaik di Polandia.

Tercatat, selama 2018 ini saja, ada dua nama dari Lechia Gdansk yang sukses menembus skuat Timnas, yaitu Rafal Wolski dan Slawomir Peszko. Beberapa pemain di masa lampau juga pernah sukses menembus skuat Timnas Polandia, seperti Henryk dan Robert Gronowski, serta Jacek Grembocki.


Pemain-pemain Berpengalaman dan Sistem Main yang Unik

Di skuat sekarang, ada nama Milos Krasic yang pernah mengenyam masa bermain bersama Juventus. Belum lagi ada sosok-sosok berpengalaman lain, seperti Daniel Lukasik, Flavio Paixao, dan Marco Paixao yang cukup memberikan warna dalam permainan Lechia.

Pemain-pemain berpengalaman ini dibalut oleh sistem main yang cukup unik. Mirip dengan Chelsea di Premier League, Lechia Gdansk menerapkan formasi dasar yang hampir sama, yakni 3-4-2-1. Sistem ini membuat mereka benar-benar menjadi tim yang cukup rapat. Skema serangan yang mereka terapkan mengandalkan visi dari seorang Krasic dan Flavio Paixao, ditopang mobilitas dua wing-back mereka.

Walau sistem unik ini menjadikan mereka mampu bermain cukup apik, pada akhirnya ada satu kelemahan yang acap dieksploitasi oleh lawan: ruang kosong di belakang tiga bek. Saat keluar menyerang, garis pertahanan mereka acap kelewat tinggi sehingga lawan dapat memanfaatkan ruang kosong di belakang pertahanan mereka.

Meski begitu, sistem tiga bek yang diterapkan pelatih mereka, Adam Owen, cukup unik. Hal ini menjadi nilai tambah tersendiri, meski memang belum membuahkan hasil yang nyata.



Lechia Gdansk memang bukan klub yang kelewat besar di Polandia. Dia tidak seperti Legia Warszawa yang rutin juara Liga Utama Polandia ataupun Lech Poznan dan Wisla Krakow yang cukup rajin tampil di kompetisi Eropa.

Meski tidak kelewat besar, dia bisa menjadi tempat yang menjanjikan. Sisi-sisi positif yang ada pada klub ini dapat menjadi sebuah penolong, terutama bagi pemain-pemain muda yang ingin meniti karier sepak bola yang lebih baik. 

Artikel ini pernah dimuat oleh Kumparan.com dengan judul : Lechia Gdansk dan Hal-hal Positif yang Mereka Miliki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad