Diduga Ada Oknum Anggota Polisi TBB Lakukan Praktik Pungli - Jalosi.net | Jalur Otoritas Informasi

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Selasa, 03 Maret 2020

Diduga Ada Oknum Anggota Polisi TBB Lakukan Praktik Pungli

Poto/ilustrasi/ist


Tulang Bawang Barat, jalosi.net - Ternyata masih saja ada oknum yang melakukan praktek pungutan   liar alias (Pungli), kali ini praktek tersebut di duga dilakukan oleh oknum polisi lantas Polres Tulang Bawang Barat (Tubaba).

Berdasarkan informasi yang di rangkum dari beberapa sumber, yang memiliki truk dan usaha lapak mengaku ada oknum lantas yang mewajibkan mereka untuk merogoh kantong, mengeluarkan uang agar aman dari tangkapan oknum lantas.

Apa yang di lakukan oleh oknum lantas Polres Tubaba itu, membuat resah para supir truk sebab mereka (supir) wajib setiap bulan mengeluarkan uang Aman bagi mereka itu sebesar Rp. 100.000 sampai  Rp. 200.000.

Uang Aman bulanan itu sangat di keluhkan oleh masyarakat khusus nya para supir truk, beradasarkan keterangan beberapa sopir truk alasan oknum polisi lantas yang mewajibkan setoran itu karena, mobil truk tersebut sering bermuatan melebihi tonase atau kapasitas.

Praktek itu berlangsung hampir satu bulan belakangan ini, seperti yang di sampaikan oleh Sp (30), salah satu pengusaha kecil yang mempunyai kendaraan Dhump Truk asal kecamatan Tulang Bawang Udik. Mengaku  selama  mempunyai Mobil Truk dirinya belum pernah ada yang meminta uang bulanan seperti ini, namun semenjak adanya lantas di Tubaba dirinya berserta beberapa sopir truk lainnya memberikan uang Aman bulanan.

"saya langsung ngemel pada Oknum Anggota Satlantas Polres Tubaba. Bahkan uang Aman itu, merupakan sebuah kewajiban bagi setiap orang yng mempunyai mobil Truk yang bermuatan. Sebab, jika tidak melakukan hal itu, pekerjaan kami sebagai sopir truk terhambat, apa lagi saya aja mempunyai 5 mobil Truc kalau dia permobilnya seratus jadi lima mobil Rp. 500.000, "bebernya.

Dia menjelaskan semua yang mempunyai usaha Mobil Trul yang bermuatan pasti melakukan hal itu, karena kami sadar kami yang salah membawa muatan melebihi batas, melintasi jalan yang bukan peruntukan truk besar dan sebagainya. Kalau tidak ngemel, pekerjaan tidak bisa lancar.

"Kalau semua polisi seperti itu, mau dapet apa lagi kami, pokoknya mas kami di resah kan oleh polisi lantas tubaba dan sangat di sayangkan ketika kami membela diri kalau surat surat kami lengkap tetapi ada saja kilah mereka pada kami. yang ini salah lah, yang itu lah dan pokonya gak ada kesempatan kami membela diri, "tampahnya lagi.

Sampai sampai apa yang di lakukan oleh oknum latas tersebut telah menyalahi prosdur contohnya mereka menanyakan 
kir, bukanya kalo kir itukan dinas Perhubungan yang mesti ngurus nya.

Keluhan yang sama di sampaikan  oleh 
 Ir (45), warga Way sido mengatakan, setiap ngemel dirinya harus merogoh uang Rp 100.000 hingga Rp. 200.000.  Uang itu diambilkan dari ongkos jalan yang diberikan oleh bos.

"Saya ambilkan dari uang jalan untuk beli minyak kadang-kadang. Tapi kalau petugas meminta bayaran banyak, saya jadi apa yamg kami dapat dari tarikan kami, " ujarnya.

Ir mengaku sebenarnya merasa salah telah melakukan ngemel tersebut. Namun, karena keadaan, dirinya terpaksa melakukan hal itu.

"Kami hanya sopir yang diperintah bos. Kalau perusahaan berada di dalam gang sempit dan harus melintasi jalan yang bukan peruntukannya, jalan satu-satunya ya ngemel itu. Kalau tidak begitu sulit karena tidak ada jalan lainnya," pungkasnya.

Ditemui secara terpisah Kasat Lantas Polres Tubaba, IPTU, Suarjono Suryaningrat mengaku pihaknya telah mendengar Informasi, adanya oknum anggota polisi Dayamurni yang melakukan pungutan secara illegal tersebut.

"Ya informasi itu sudah saya mendengar, bahkan sudah saya tanya dengan anggota polisi namun mereka tidak merasa kalau melakukan pungutan yang di maksud tersebut, "kata kasat saat di temui pada acara pelantikan Pokdar Kamtibmas, Selasa( 4/3/2020).

Sehingga kata kasat pada saat ada penertiban dinas perhubungan pihaknya dengan senang hati melakukan penertiban dengan dinas perhubungan.


"Tanggapan setoran perbulan kalo selama saya disini belum ada. Itu yang saya bilang tadi ada oknom atau apa mereka tidak menyebutkan namanya, saya tau dari pihak polres mendatangi lapak itu ada dua kegiatan kita sosialisai jika kegiatan yang lain anggota datang kesana sepertinya tidak ada,"ujarnya. (R/jalosi/wan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad