INTELIJEN Dalam Perspektif Sebuah Ilmu - Jalosi.net | Jalur Otoritas Informasi

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 03 Maret 2024

INTELIJEN Dalam Perspektif Sebuah Ilmu

 

Bandung, jalosi.net - “Secara umum mungkin banyak masyarakat yang pernah mendengar istilah intelijen, spionase, sabotase, dan sebagainya. Dalam istilah – istilah tersebut sebenarnya ada padanan lawan katanya, seperti kontra intelijen, kontra spionase, kontra sabotase, dan sejenisnya. Di sisi lain, masih banyak masyarakat yang belum memahami istilah – istilah tersebut karena masih minimnya referensi, literasi dan publikasi yang terkait dengan matteri tersebut. Oleh karenanya, pengayaan ilmu pengetahuan dan wawasan di bidang intelijen ini perlu disosialisasikan guna menambah khazanah keilmuan bagi masyarakat umum. Dalam perspektif ilmu, INTELIJEN boleh diketahui oleh masyarakat, namun tentu ada pengecualian untuk hal – hal tertentu yang menurut sifatnya dikategorikan RAHASIA “, ujar Pemerhati Intelijen Dede Farhan Aulawi di Bandung, Minggu (3/3). 


Demikian kalimat pembuka yang ia sampaikan saat menjawab pertanyaan beberapa awak media yang meminta pendapatnya tentang dunia intelijen, khususnya seputar ilmu intelijen buat masyarakat umum. Apalagi selama ini, Dede juga sering diminta untuk mengajar Corporate Intelligence di perusahaan – perusahaan, Banking Intelligence di dunia perbankan, dan lain – lain. Menurutnya, konsep dasar ilmu intelijen itu sama saja yang bertumpu pada proses penyelidikan, pengamanan dan penggalangan. Perbedaan yang ada hanya pada penerapannya dan pengembangannya, yang disesuaikan dengan kebutuhan si pengguna dan sistem yang dianut oleh si pengguna. Ungkapnya.


Sebagai Pemerhati Intelijen yang aktif, dirinya juga sering diminta sebagai narasumber analisis intelijen di bidang pertahanan dan keamanan, yang didalamnya tentu saja akan saling terkait dengan intelijen ekonomi, intelijen budaya, intelijen politik, intelijen dalam negeri, intelijen luar negeri, dan seterusnya. Satu hal yang menarik, Dede selalu memisahkan sesuatu yang sifatnya boleh diketahui dan sesuatu yag sifatnya rahasia. Jadi tidak harus phobia dengan setiap terminologi yang berbau intelijen.


Misalnya ketika ditanya terkait dengan istilah Kontra Intelijen, ia menjelaskan bahwa kegiatan  kontra  intelijen masuk  dalam   kategori   fungsi   penggalangan   yang     didalam     UU     Intelijen     tertulis     “serangkaian   kegiatan   yang   dilakukan   secara    terencana    dan    terarah    untuk    mencegah    dan/atau    melawan    upaya,    pekerjaan,   kegiatan   Intelijen,   dan/atau   Pihak Lawan yang merugikan kepentingan dan   keamanan   nasional “. Ada   empat   aspek   kegiatan   utama   intelijen,   yaitu   kontra   intelijen,   spionase,   propaganda,   dan  sabotase.


Selanjutnya ia juga menguraikan terkait eksistensi intelijen, yaitu, intelligence is a policy support, dan intelligence is a feedback mechanism atau strategic control yang merupakan dwi-tunggal, dan secara substansial mencakup pencapaian tujuan nasional atau kepentingan nasional dan keamanan nasional yang mencakup lima aspek, yakni eksistensi bangsa, kedaulatan negara, integritas bangsa, stabilitas nasional, dan kredibilitas pemerintah. 


Intelijen berfungsi menyediakan bahan-bahan keterangan yang diperlukan untuk early detection dan early warning. Untuk itu setiap badan intelijen harus menyediakan intelijen yang benar, jujur, tepat dan cepat (velox et axactus), sehingga pengguna (user) memiliki pengetahuan yang bulat mengenai suatu masalah dan waktu yang cukup, sebelum memutuskan suatu kebijakan atau tindakan. Intelijen merupakan bagian yang sangat menentukan bagi keselamatan negara dari berbagai ancaman, tantangan,hambatan dan gangguan, dari dalam maupun luar negeri.


Kontra Intelijen (Counter Intelligence) adalah operasi penggalian informasi secara khusus bersifat strategis dan taktis yang dilakukan untuk menggagalkan rencana musuh. Kegiatannya meliputi kegiatan deteksi, investigasi dan negasi terhadap aktivitas intelijen pihak lawan. Biasanya dimulai dengan proses penyelidikan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data (bahan keterangan) dan menyajikan informasi sebagai usaha penginderaan dan peringatan dini bagi pimpinan, baik dalam bidang pembinaan maupun operasional. Produknya meliputi laporan informasi Kegiatan Intelijen, laporan informasi Operasi Intelijen, dan telaahan atau analisis Intelijen.


Kemudian ia juga menekankan bahwa kontra intelijen merupakan kegiatan preemptive yang bersifat rahasia. Tujuannya untuk mempersempit ruang gerak, menangkal, menggagalkan, dan menghancurkan operasi intelijen lawan. Penyelenggaraan kontra-intelijen terbagi menjadi dua, yaitu pasif dan aktif. KONTRA - INTELIJEN PASIF meliputi (1) pemeliharaan rahasia dengan membatasi jumlah orang yang mengetahui rahasia, dimana semakin sedikit jumlah orang yangmengetahui rahasia maka peluang keberhasilannya akan semakin besar. (2) pengamanan informasi dengan segala cara untuk mencegah lawan mengetahui informasi. (3), menyaring segala jenis kegiatan dan hubungannya dalam gerakan musuh. (4) melakukan pengelabuan (kamuflase) dengan mengubah bentuk sesuatu atau memberikan info yang salah kepada musuh. (5) Penyembunyian (concealment) gerakan intelijen supaya tidak diketahui oleh musuh.


Sementara, KONTRA – INTELIJEN AKTIF lebih mengarah kepada empowerment kegiatan intelijen untuk memperoleh informasi dari pihak lawan dengan cara mengeliminasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan. Kontra-intelijen aktif berperan sebagai counter penetrasi, counter infiltrasi, counter spionase, counter sabotase, dan penggunaan kamuflase khusus di wilayah lawan, daerah musuh, atau bakal musuh. Misalnya    counter espionage (kontra-spionase)   harus   betul-betul  secara  aktif  mengamati  terus-menerus   setiap   gejala   yang   muncul, sampai kasus itu terungkap. Sementara   itu,   kontra-pengintaian   adalah    usaha    untuk    melakukan    pengintaian  terhadap  pihak  lawan.  Pengintaian   dalam   hal   ini   fokus   kepada       upaya       mengamankan,       mempertahankan,  dan  melindungi  setiap kegiatan intelijen dari musuh. Yang     menjadi     pembeda     utama     dalam  kontra-intelijen  aktif  adalah  kegiatannya    yang    lebih    bersifat    menyerang,   ketimbang   bertahan.   


“ Baik    kontra    intelijen    pasif    dan    aktif,    idealnya  tidak  dapat  terpisahkan  karena  pelaksanaannya   harus   dilakukan   secara   sinergis.     Yang     membuat     perbedaan     adalah  masing - masing  misi,  baik  ofensif  maupun     defensif,     yang     menunjukan     masing-masing            tindakan            untuk            menangkal      musuh “, pungkasnya. (R/ist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad