Bandar Lampung, jalosi.net – Perselisihan pembayaran proyek pembangunan Gedung Universitas Mitra Indonesia (UMITRA) 7 lantai semakin memanas. Nining Syafni Syah, pelaksana proyek, secara tegas menuntut pihak UMITRA untuk segera melunasi pembayaran sebesar Rp 989.971.640 atas pekerjaan tambahan yang telah diselesaikan.
Dalam aksi damai di depan Kampus UMITRA, Rabu (19/2/2025), Nining menjelaskan bahwa kontrak pembangunan gedung tersebut ditandatangani pada 28 Desember 2021. Namun, dalam prosesnya, UMITRA mengajukan permintaan pekerjaan tambahan yang dikomunikasikan melalui chat resmi.
Meskipun pekerjaan tambahan tersebut telah digunakan sepenuhnya oleh UMITRA, hingga kini pembayaran belum dilakukan. Hal ini menimbulkan ketidakadilan bagi pihak pelaksana proyek yang telah memenuhi kewajibannya.
"Hingga kini pihak UMITRA tidak juga melunasi sisa pembayaran sebesar Rp 989.971.640. Saya tidak ikhlas, sampai kapan pun akan saya tagih," tegas Nining.
Langkah Hukum Akan Ditempuh, Kuasa Hukum Nining, Novianti, mendesak pihak UMITRA untuk segera menandatangani berita acara serah terima pekerjaan sebagai bentuk pengakuan atas pekerjaan tambahan yang telah dilaksanakan.
"Kami meminta Ibu Rektor yang terhormat untuk segera menyelesaikan kewajiban pembayaran. Jika tidak, langkah hukum sesuai peraturan perundangan yang berlaku akan ditempuh," ujar Novianti.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait tuntutan tersebut, Humas UMITRA, Agus Setiyo, enggan memberikan komentar dan langsung meninggalkan awak media. (R/dv)
No comments:
Post a Comment