Jakarta, jalosi.net - Pemerintah Kabupaten Mesuji kembali meraih penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2025. Torehan prestasi di tingkat nasional ini, merupakan kali ketiga secara berturut-turut sejak tahun 2023 lalu.
Penghargaan IGA yang diselenggarakan oleh Kementrian Dalam Negeri ini, pertama kali di raih Kabupaten Mesuji pada 2023 lalu kala masih di pimpin oleh Penjabat Bupati Sulpakar. Saat itu, dari 110 inovasi yang di usulkan, Mesuji meraih penghargaan IGA ini lewat inovasi daerah yang bernama 'Payo Beladas' dan 'Pak Kur'.
Inovda 'Payo Beladas' adalah pelayanan administrasi kependudukan, sementara untuk 'Pak Kur' adalah pelayanan ekonomi kerakyatan dalam Perluasan Akses Kredit Usaha Rakyat.
Melalui Inovda ini, Mesuji mampu menempati peringkat 16 nasional dan kali pertama meraih penghargaan IGA.
Kemudian pada tahun 2024, Mesuji juga kembali meraih penghargaan yang sama (IGA-red) melalui inovda program Sistem Aplikasi Pajak Daerah Kabupaten Mesuji (SAPA Mesuji) dan Gerakan Serentak Posyandu (Geser Ladu).
Pada tahun lalu, Mesuji yang di pimpin oleh Febrizal Levi Sukmana sebagai Pj Bupati merupakan daerah satu-satunya di Provinsi Lampung yang meraih penghargaan bergengsi tingkat nasional. Dalam ajang tersebut, kabupaten berjuluk Bumi Ragab Begawe Caram ini bersanding dengan 10 Provinsi dan 22 Kabupaten se-indonesia.
Di tahun 2025 ini, Pemkab Mesuji yang dipimpin oleh Elfianah, Bupati Definitif kembali meraih penghargaan IGA dari Kemendagri Republik Indonesia melalui beberapa inovda yakni, sistem digitalisasi pelayanan publik 'Mesuji Sehat dan Cepat' guna memudahkan warga mengakses layanan kesehatan dan administrasi. Kemudian program 'Tani Pintar Mesuji', serta program 'Jalur Adil Mesuji' untuk memantau distribusi bantuan sosial agar lebih tepat sasaran.
Dalam perolehan penghargaan ini di Provinsi Lampung, Kabupaten Mesuji tidak sendiri tapi didampingi Tiga Daerah lainya yakni Kota Bandar Lampung, Pringsewu serta Kabupaten Lampung Utara.
Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo dalam laporannya menyampaikan bahwa IGA 2025 mencatat sejarah baru dengan 36.742 inovasi yang dilaporkan oleh 531 pemerintah daerah. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak IGA pertama kali digelar pada 2007.
“Jumlah inovasi dan partisipan tahun 2025 merupakan capaian tertinggi, dengan kenaikan mencapai 15,83 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Yusharto dalam keterangan resminya, Rabu (10/12/2025).
Proses Penilaian Komprehensif
Penetapan daerah terinovatif dilakukan melalui proses penilaian berlapis, mulai dari penjaringan, verifikasi, presentasi kepala daerah, validasi lapangan, hingga sidang pleno oleh tim penilai.
Tim tersebut melibatkan 18 kementerian/lembaga, akademisi, praktisi, serta media nasional.
“Hasil tersebut nantinya akan direkomendasikan kepada Kementerian Keuangan untuk diberikan insentif fiskal,” tambah Yusharto.
Dia juga menekankan bahwa penganugerahan IGA 2025 tidak sekadar mengapresiasi daerah yang menghasilkan inovasi berdampak, tetapi juga mencerminkan peningkatan kualitas kinerja pemerintah daerah secara nasional.
“Tahun 2025, rata-rata nasional Indeks Inovasi Daerah mencapai 49,43, lebih tinggi dibanding tahun lalu sebesar 46,01. Ini menunjukkan peningkatan kualitas inovasi yang diharapkan berkontribusi pada pelayanan publik, daya saing daerah, dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Dengan mengusung tema “Memperkuat Ekosistem Inovasi Melalui Kolaborasi Multisektor untuk Mewujudkan Kemandirian dan Daya Saing Daerah", Yusharto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemerintah daerah yang konsisten menumbuhkan ekosistem inovasi. Ia berharap IGA 2025 dapat menjadi pemacu bagi daerah lainnya untuk meningkatkan kreativitas, memperluas replikasi inovasi, serta menghadirkan program yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat.
Daftar 43 Daerah Penerima IGA 2025
Klaster Provinsi Terinovatif
Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Sumatra Selatan, dan Bali.
Klaster Kabupaten Terinovatif
Banyuwangi, Balangan, Wonogiri, Tabalong, Lamongan, Bogor, Bangka, Sragen, Situbondo, Bangkalan, Magelang, Temanggung, Blora, Sampang, Ngawi, Boyolali, Sidoarjo, Malang, Bantul, Ogan Ilir.
Klaster Kota Terinovatif
Surabaya, Mojokerto, Bekasi, Surakarta, Tidore Kepulauan, Palembang, Pekalongan, Bandar Lampung, Sukabumi.
Klaster Daerah Perbatasan Terinovatif
Minahasa Utara, Sumba Timur, Batam, Bolaang Mongondow Utara, Bintan.
Klaster Daerah Wilayah Papua Terinovatif
Kabupaten Sorong, Kaimana, Mimika. (R/ist)



No comments:
Post a Comment