Bangun Lumbung Pangan Perintah Presiden Jangan Jadi Pepesan Kosong - Jalosi.net | Jalur Otoritas Informasi

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Selasa, 30 Januari 2018

Bangun Lumbung Pangan Perintah Presiden Jangan Jadi Pepesan Kosong

Lampung: Pemerintah Kabupaten Mesuji yang digadang oleh Presiden Republik Indonesia ir. Joko Widodo sebagai calon Lumbung Pangan jenis Beras Nasional hal itu terungkap saat Kunjungan Kerja ke Kabupaten Mesuji dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja pada Minggu 21 Januari 2018 lalu.

Sementara untuk menciptakan harapan tersebut Jokowi memerintahkan langsung Kementerian PUPR yang pada kesepatan kunjungan Presiden turut mendampingi, Prsiden memerintahkan Menteri PUPR untuk segera meninjau keadaan air di Mesuji.

Perintah Jokowi tersebut bukan tidak ada alas an, pasalnya saat Jokowi memanggil Petani sebut saja Jumadi warga Desa Wonosari Kecamatan Mesuji Timur. Dalam kesempatan Tanya jawab Presiden mengungkapkan apa yang dibutuhkan oleh petani di Mesuji, lalu Jumadi menjawab jika saluran Irigasi sangat dibutuhkan di Wilayah tersebut.

Atas dasar tersebut Wartawan jalosi.net mengkonfirmasi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mesuji, Camat Mesuji Timur dan Camat Rawa Jitu Utara, sebagai acuan pemahaman data saluran air yang diharapkan warga.

Menurut keterangan Camat Mesuji Timur, Tarbin mengatakan, jika aliran sungai yang dibutuhkan sangatlah cukup bila digunakan untuk kebutuhan irigasi, akan tetapi Tarbin tidak mengetahui secara geografis dan dampak Bendungan untuk kebutuhan irigasi.

“Kalau air sungai memang sangat bagus dan dipastikan cukup untuk mengairi ribuan hektar sawah petani, namun secara geografis saya tidak tau persis apakan saluran air tersebut mampu menembus persawahan atau tidak bahkan dampak negative dan positifnya saya kurang paham soal itu namun bila merujuk pada aliran sungai maka sungai tersebut sangatlah besar, “Ungkap Tarbin.

Menanggapi pernyataan Camat Mesuji Timur, Nadmul Fikri Plt, Kepala Dinas PUPR Mesuji mengatakan, jika suatu saat nanti Perintah Presiden terhadap Menteri PUPR di laksanakan, bila mana hasil monitoring Tim Kementerian tersebut tidak bisa direalisasikan maka dirinya berharap agar kementerian mengalihkan pembangunan lain.

“Ya, kami dari Kabupaten siap mempasilitasi keperluan tinjauan pihak Kementerian, sementara bila mana Irigasi tersebut tidak bisa di wujudkan maka kami berharap Kementerian dapat mengalihkan pembangunan, “Ungkap Nadmul Fikri.

Selain dirinya menjelaskan pembangunan tersebut yakni, Perbaikan Kelep Pintu Air dan Normalisasi Primer serta Pembangunan Tanggul Penangkis, pembangunan tersebut diharapakan dapat terealisasi sehingga Kelep Pintu Air mampu menahan masuknya air laut ke saluran sawah petani.

Sebagai acuan data kebutuhan maksimum pembangunan ditiga wilayah kecamatan Camat Rawa Jitu Utara, Agung Subandara nggan mengomentari masalah Irigasi namun dirinya mengungkapkan bahwasannya Sawah yang tercatat di Kecamatan Rawa Jitu Utara sekitar kurang lebih 10437 hektar itu pun data lama, sementara petani sebagian ada yang mengembangkan sawah menambah keluasan lahan tanam.

Berikut data sawah aktif di Tiga Wilayah Kecamatan, Kecamatan Rawa Jitu Utara memiliki luas lahan sawah aktif sekitar 10437 hektar, Kecamatan Mesuji Timur 8872 hektar dan Kecamatan Mesuji 7000 hektar sawah aktif baik lama dan baru belum termasuk pada pembangunan cetak sawah terbaru pada 2017. Sementara sinkronisasi data dari Dinas Pertanian setempat, Kabupaten Mesuji memiliki areal persawahan sekitar 64.500 hektar, dan jumlah tersebut berada di Tujuh Kecamatan se Kabupaten Mesuji, namun areal persawahan di dominasi Tiga Kecamatan. Yakni Kecamatan Mesuji, Mesuji Timur dan Rawa Jitu Utara. (Erwin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad