Trofi penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari kepada 10 bupati dan walikota yang memiliki inovasi dalam bidang kebudayaan.
Menurut Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, dirinya mendapatkan penghargaan tersebut karena pihak Pemkab dinilai mampu melestarikan kebudayaan asli Pesawaran.
"Sulam Jelujur ini memang kain asli dari Pesawaran, maka dari itu saat ini pihak Pemkab tengah berupaya untuk terus melestarikan kain khas Pesawaran, agar anak cucung kita kedepannya masih tetap dapat menggunakan," ujarnya
Dirinya juga mengatakan, selain berupaya untuk melestarikan, pihaknya juga tengah melakukan promosi guna membantu meningkatkan perekonomian para pengerajin Sulam Jelujur.
"Saat ini,, sulam jelujur telah memasuki pasar internasional yang bermula pada tahun 2018 lalu, melalui kerjasama dengan Negara Belanda, sulam jelujur dapat dipajang di bandara Netherland. Kemudian tahun 2019 dari Museum Textile Netherland mendapatkan kesempatan dari Kedubes Afrika Selatan untuk mengikuti pameran dan fashion show di pasar Indonesia-Afrika Selatan. Pada tahun 2022 lalu, dari kedutaan New York dan para Travel Agent di New York memberikan kesempatan kepada kita untuk memamerkan keindahan sulam jelujur, melalui acara New York Indonesia Fashion Week," ujar dia.
"Kemudian ditahun lalu, sulam jelujur juga diundang oleh Kedubes USA di Washington DC untuk memperkenalkan sulam jelujur kepada penggiat fashion, dunia usaha, serta masyarakat USA dan mengikuti event Dubai Fashion Week di Dubai. Tentu ini merupakan pintu masuk pengembangan potensi lainya yang berada di Kabupaten Pesawaran," kata dia.
Dirinya juga mengatakan, dengan penghargaan ini menambah semangat bagi Pemkab untuk terus melestarikan kebanggaan masyarakat Pesawaran yaitu Sulam Jelujur.
"Saya juga berterimakasih kepada rekan-rekan media Pesawaran, yang telah membantu ikut mempromosikan sulam jelujur melalui karya jurnalis yang dihasilkan kawan-kawan media," katanya. (Ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar